Oleh: Kenni Kusumatuti
- Pengertian Bahan Ajar
Bahan
Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan
untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Pannen (1995) Bahan ajar
adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sisitematis, yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan
pembelajaran dalam penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi tentang fakta-fakta
dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap,
serta seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan demikian, bahan
pembelajaran pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan
dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta,
konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dilihat
dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu:
1.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara
langsung
2.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak
langsung. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan langsung,
Bahan
pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam
pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout, dan bahan-bahan
panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu pada kurikulum
yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum seperti
kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian.
Sebagai
sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan pembelajaran
merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya adalah
buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik pengajaran.
Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun di luar lingkup materi kurikulum,
tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan
pendalaman dan pengayaan bagi siswa.
2.
Peran Bahan
Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran
Proses
pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam upaya pewujudan
kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaituunsur raw
input (siswa) yang akan diproses/dibentuk kompetensinya,instrumental
input (terdiri dari tujuan, materi berupa bahan ajar, media dan perangkat
evaluasi) yang berfungsi sebagai perangkat yang akan memproses pembentukan
kompetensi, serta perangkat lingkungan (environmental input), seperti
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, yang turut mempengaruhi
keberhasilan pencapaian kompetensi.
a. Peran bahan pembelajaran bagi guru
1)
Wawasan bagi guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif
2)
Sebagai bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
3)
Mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di kelas
4)
Mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang tepat serta sesuai
kebutuhan siswa
5)
Merupakan media pembelajaran
6)
Mempermudah guru dalam merencanakan penilaian pembelajaran.
.
b. Peran bahan pembelajaran bagi siswa
1)
Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk mencapai
kompetensi yang dicanangkan.
2)
Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang disampaikan
oleh guru di kelas.
3)
Sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan dengan materi yang
harus dikuasai.
4)
Sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi tertentu.
5)
Mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara mandiri.
c. Peran pembelajaran bagi pihak terkait
1)
Dapat mendorong pihak terkait untuk memfasilitasi pengadaan bahan pembelajaran
yang dibutuhkan guru dan murid di sekolah.
2)
Dapat meberi masukan kepada guru atau penyusun bahan pembelajaran agar bahan
pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa dengan segenap
lingkungannya.
3)
Dapat membantu dalam pemilihan dan penetapan media serta alat pembelajaran
lainnya yang mendukung keberhasilan penguasaan bahan pembelajaran oleh siswa.
4)
Sebagai alat pemberian reward (penghargaan) terhadap guru yang secara kreatif
menyusun serta mengembangkan bahan pembelajaran.
d. Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual dan
kelompokan
Metode
pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa dibanding guru,
sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri. Metode
ini dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa secara individual dengan berbagai
macam ragam dan perbedaan dalam kecepatan pembelajaran. Manfaatnya lebih
bersifat sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran.
Hal ini disebabkan bahan ajar individual atau mandiri ini hanya berisi
informasi dan pengetahuan tentang materi- materi yang harus dipelajari dan
dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan baik sehingga mampu
mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
Sedangkan
manfaat bahan ajar dalam pembelaaran kelompok adalah sebagai bahan pendukung
atau suplemen dari bahan belajar utama dan seharusnya dirancang dan disusun
sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa. Metode pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan dan teknik yang
dirancang khusus dan bahan belajarnya. Sehingga minim sekali membutuhkan bahan
ajar dalam bentuk tertulis.
3. Karakteristik Bahan Ajar
Suatu bahan
pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri yang melekat pada
bahan ajar yang disajikan (disusun) merupakan ciri khas yang membedakan antara
bahan pembelajaran yang baik dengan bahan pembelajaran yang tidak baik.
Bahan
pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan penyajian sebagai
berikut:
a. Secara
substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Sesuai
dengan visi dan misi sekolah
Visi merupakan
wawasan jauh ke depan yang menunjukkan arah bagi pencapaian tujuan. Sedangkan
misi merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga,
dalam hal ini sekolah/madrasah. Visi dan misi sekolah dalam pencapaiannya
diwujudkan melalui proses pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran dibanguna
diantaranya karena adanya bahan pembelajaran. Oleh karena itu bahan
pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan visi, misi, karena bahan
pembelajaran itu sendiri merupakan sarana materi yang akan disampaikan pada
siswa dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah.
2) Sesuai
dengan kurikulum
Kurikulum yang
dimaksud adalah seperangkat program yang harus ditempuh siswa dalam
penyelesaian pendidikannya. Paling tidak, secara sempit kurikulum meliputi
aspek tujuan/kompetensi, indikator hasil materi, metoda dan penilaian yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar, dalam hal ini merupakan
pengembangan materi pembelajaran hendaknya senantiasa sesuai dengan
tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.
3) Menganut
azas ilmiah
Ilmiah yang
dimaksud adalah bahan ajar tersebt disusun dan disajikan secara sistematis
(terurai dengan baik) metodologis (sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan).
4) Sesuai
dengan kebutuhan siswa
Bahan ajar
merupakan hal yang harus dicerna dan dikuasai siswa. Dengan demikian bahan ajar
disusun semata-mata untuk kepentingan siswa. Oleh karena itu, maka bahan ajar
yang disusun hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa, yaitu sesuai dengan
tingkat berpikir, minat, latar sosial budaya dimana siswa itu berada.
b. Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi:
1)
Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
Bahan
pembelajaran yang disusun hendaknya memiliki derajat keterbacaan yang tinggi,
dalam arti bahasa yang disajikan menggunakan struktur kalimat dan kosa kata
yang baik, bentuk kalimat sesuai tata bahasa, dan isi pesan yang disampaikan
melalui huruf, gambar, photo dan ilustrasi lainnya memiliki kebermaknaan yang
tinggi.
2) Penyajian
format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik
Format
dan fisik bahan pembelajaran juga harus diperhatikan. Format dan fisik buku ini
berkaitan dengan tata letak (layout), penggunaan model dan ukuran huruf, warna,
gambar komposisi, kualitas dan ukuran kertas, penjilidan, dsb. Format dan fisik
bahan ajar sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit (bila bahan ajar
tersebut diterbitkan), tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan bagaimana
format dan fisik bahan ajar yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment