Wednesday 8 May 2013

Penilaian Portofolio



 Oleh: Kenni Kusumatuti
1.       Pengertian Portofolio
Istilah portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post-test), dan sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif).
Secara substansial portofolio siswa dapat dilihat sebagai gambaran dari hasil- hasil tulisan, interpretasi, maupun aktifitasnya di dalam kelas atau di luar kelas.  Ada satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa portofolio tidak hanya merupakan satu alat untuk menyimpan data yang autentik guna penilaian, lebih dari itu portofolio merupakan suatu metode pendekatan model penilaian dan pengajaran.

2.       Prinsip Asesmen Portofolio
Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio, diantaranya adalah:
(a)    Saling percaya,
(b)    Kerahasiaan bersama,
(c)    Milik bersama,
(d)   Kepuasan dan kesesuaian,
(e)    Penciptaan budaya mengajar,
(f)    Refleksi bersama,
(g)   Proses dan hasil.

3.       Karakteristik Asesmen Portofolio
Menurut Mac Isaac dan Jacson, terdapat lima karakteristik asesmen portofoliuo, yaitu: struktur, dokumentasi, pencatatan, kolaborasi, dan catatan reflektif. Struktur membantu siswa dalam menentukan jenis fakta-fakta yang dilibatkan. Dokumentasi hasil belajar adalah untuk menggambarkan evolusi dari belajar. Pencatatan secara selektif hasil ulangan dan prestasi selama pengujian. Kolaborasi dengan orang lain, merupakan proses latihan dan kerjasama. Catatan reflektif adanya catatan setiap bagian fakta disertai dengan suatu penjelasan.

v Menurut pendapat Faichmey, Eddy M. Hidayat dan Maryani, karakteristik portofolio adalah:
(1)   Menggambarkan perkembangan kemajuan anak dalam satu bidang secara lebih komprehensif,
(2)   Memberi kesempatan bagi anak untuk memilih dan melakukan “self evaluation”,
(3)   Sebagai bukti autentik yang menggambarkan kemampu an belajar anak,
(4)   Meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri siswa,
(5)   Sebagai alat dalam proses belajar mengajar yang menjebatani dan memudahkan dialog antara guru dan siswa.

4.       Hakikat Asesmen Portofolio
Asesmen portofolio adalah suatu prosedur pengumpulan informasi mengenai perkembangan dan kemampuan siswa melalui portofolionya, dimana pengumpulan informasi tersebut dilakukan secara formal dengan menggunakan kriteria tertentu, untuk tujuan pengambilan keputusan terhadap status siswa.
Dalam suatu portofolio terdapat paling sedikit tujuh elemen pokok, yaitu
(1)   Adanya tujuan yang jelas, dan dapat mencakup lebih dari satu ranah,
(2)   Kualitas hasil (outcome),
(3)   Bukti-bukti otentik yang mencerminkan dunia nyata dan bersifat multi sumber,
(4)   Kerjasama siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru,
(5)   Penilaian yang integratif dan dinamis karena mencakup multidimensi,
(6)   Adanya kepemilikan (ownership) melalui refleksi diri dan evaluasi diri,
(7)   Perpaduan asesmen dengan pembelajaran.
Salah satu alasan asesmen portofolio digunakan dalam dunia pendidikan dewasa ini adalah karena adanya ketidak puasan terhadap penggunaan tes-tes baku yang dianggap tidak mampu menampilkan kemampuan siswa secara menyeluruh. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan tes baku adalah tes-tes yang secara tradisional digunakan untuk mengukur perkembangan belajar. Tes-tes tersebut kebanyakan berbentuk tes objektif dimana hanya ada satu pilihan jawaban yang benar. Tes-tes tersebut dikembangkan dalam format pilihan ganda, satu butir tes disediakan tiga hingga lima kemungkinan jawaban. Sebelum digunakan, tes-tes tersebut distandarisasi terlebih dahulu. Dalam perkembangan berikutnya, tes-tes di kelas pun, yang sifatnya formatif, juga menggunakan bentuk-bentuk tes baku tersebut.

5.      Ciri-ciri dari Asesmen Portofolio dan Tes Baku  
De Fina, merangkum ciri-ciri dari asesmen portofolio dan tes baku sebagai berikut.
No
ASESMEN PORTOFOLIO
TES BAKU
1
Terjadi pada situasi alamiah
Situasi ujian, tidak alamiah
2
Memberi kesempatan siswa menunjukkan kelebihan maupun kelemahannya
Menunjukkan kelemahan siswa dalam suatu hal tertentu
3
Informasinya bersifat langsung, pada saat itu (hands-on)
Tidak memberikan informasi diagnostik
4
Asesmen dapat dilakukan bersama-sama antara guru, orangtua, dan bahkan siswa
Menunjukkan ranking
5
Bersifat terus-menerus (ongoing), sehingga memberikan kesempatan beragam untuk dilakukan asesmen
Kesempatan hanya sekali untuk mengases kemampuan dalam suatu hal tertentu
6
Mengases hal-hal secara realistis dan bermakna
Mengases hal-hal secara artificial, tidak sesuai dengan keseharian yang ada
7
Memberi kesempatan siswa melakukan refleksi terhadap karya dan pengetahuannya
Mengharapkan hanya satu respons yang benar
8
Memberi kesempatan refleksi bagi orang lain yang berkepentingan, mengenai pengetahuan siswa dan karya-karyanya
Memberikan data-data numeric yang kadangkala menakutkan dan secara esensial tidak bermakna
9
Mendorong temu wicara (conference) antara guru dan siswa
Mengharuskan pertemuan antara guru dengan administrator
10
Menempatkan siswa sebagai pusat proses pendidikan karena gambaran keadaannya berguna untuk perbaikan kurikulum dan pembelajaran
Mendukung kurikulum sebagai pusat proses pendidikan
Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa asesmen portofolio menunjukkan beberapa kelebihan yang tidak diperoleh dari tes objektif, yaitu seperti adanya penilaian yang berkelanjutan, menghargai siswa sebagai individu dengan keunikan masing-masing, dan adanya pengembangan metakognisi melalui refleksi dan evaluasi diri.
Kemp dan Toperoff, mengatakan dengan kelebihan-kelebihan ini portofolio dapat memacu keterlibatan (involvement) dalam belajar, meningkatkan motivasi, dan prestasi.
Asesmen portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu:
1.    Sampel Karya Siswa
Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya dari waktu ke waktu. Sampel tersebut dapat berupa tulisan/karangan, audio atau video, laporan, problem matematika, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut disusun secara sistematis tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi siswa. Asesmen portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu proses dan hasil sama pentingnya.
2.    Evaluasi Diri dalam Asesmen Portofolio
Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar siswa, dimana informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan dan proses belajar yang berkelanjutan. Dalam asesmen portofolio, evaluasi diri merupakan komponen yang sangat penting.

3.    Kriteria Penilaian yang Jelas dan Terbuka
Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria penilaian menjadi ‘rahasia’ guru atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru harus disosialisasikan kepada siswa secara jelas. Kriteria tersebut dalam hal ini mencakup prosedur dan standar penilaian.

6.      Model Asesmen Portofolio
Berikut ini adalah modifikasi dari model asesmen portofolio oleh Moya dan O’Malley, Model tersebut (Portfolio Assessment Model) disesuaikan dengan tiga komponen pembelajaran, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, dan Analisis dan Pelaporan.
1      Perencanaan
(1)   Menentukan tujuan dan fokus (standar kompetensi, kompetensi dasar, kriteria keberhasilan)
(2)   Merencanakan isi portofolio, yang meliputi pemilihan prosedur asesmen, menentukan isi/topik, dan menetapkan frekuensi dan waktu dilakukannya asesmen.
(3)   Mendesain cara menganalisis portofolio, yaitu dengan menetapkan standar atau kriteria penilaian, menetapkan cara memadukan hasil penilaian dari berbagai sumber, dan menetapkan waktu analisis.
(4)   Merencanakan penggunaan portofolio dalam pembelajaran, yaitu berupa pemberian umpan balik.
(5)   Menentukan prosedur pengujian keakuratan informasi, yaitu menetapkan cara mengetahui reliabilitas informasi dan validitas penilaian.
2      Implementasi model (terpadu dengan pembelajaran)
(1)   Mengumumkan tujuan dan fokus pembelajaran kepada siswa.
(2)   Menyepakati prosedur asesmen yang digunakan serta kriteria penilaiannya.
(3)   Mendiskusikan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil maksimal.
(4)   Melaksanakan asesmen portofolio (folder, evaluasi diri)
(5)   Memberikan umpan balik terhadap karya dan evaluasi diri

3      Analisis dan pelaporan
(1)   Mengumpulkan folder
(2)   Menganalisis berbagai sumber dan bentuk informasi
(3)   Memadukan berbagai informasi yang ada
(4)   Menerapkan kriteria penilaian yang telah disepakati
(5)   Melaporkan hasil asesmen

7.      Fungsi Asesmen Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan kemampuan peserta didik.  Hal ini nampak pada ciri-ciri portofolio yaitu:
(1)   Disusun oleh siswa, artinya semua berkas hasil kerja / karya siswa didokumentasikan siswa itu sendiri,
(2)   Portofolio memberikan secara rinci latar pengalaman hasil belajar yang jelas sehingga tidak diperlukan lagi informasi tambahan,
(3)   Portofolio disusun terdiri dari:
(a)    Biodata,
(b)   Paparan umum mengenai persepsi siswa tentang tujuan belajar yang ingin dicapainya, serta upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
(c)    Rincian kronologi proses pengalaman belajar atau kinerja yang telah dilaluinya,
(d)   Rincian pengalaman belajar (kinerja) yang secara eksplisit dikaitkan dengan butir-butir HPMB yang telah diperoleh, baik yang bersifat konseptual maupun terapan,
(e)    Lampiran bukti-bukti yang relevan.

8.       Tujuan dan Manfaat Asesmen Portofolio
Tujuan digunakannya portofolio dalam proses penilaian adalah untuk mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata. Manfaat yang dapat dirasakan sebagai dampak penggunaan portofolio dalam penilaian adalah:
(1)   Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa. Artinya melalui penilaian portofolio, informasi yang didapatkan bukan hanya sekedar pengetahuan saja, akan tetapi juga sikap dan ketrampilan,
(2)   Penilaian portofolio merupakan penilaian autentik, artinya penilaian portofolio memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.
 (3)  Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih sempurna, siswa dapat belajar optimal, merasa tertekan. Hal ini dimungkinkan disebabkan penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan secara terus menerus. Setiap hasil kerja siswa dimonitor dan diberi komentar,
(4)    Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab itu respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya,
(5)   Penilaian portofolio dapat mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang digambarkan melalui hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya.

9.       Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Portofolio
A.    Keunggulan Assesmen Portofolio
 Wina Sanjaya, mengemukakan keunggulan penggunaan portofolio dalam penilaian, adalah
(1)   Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh,
(2)   Penilaian porotfolio dapat menjamin akuntabilitas,
(3)   Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual,
(4)   Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka,
(5)   Penilaian portofolio bersifat self evaluation.

Gronlund, berpendapat, portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut:
(1)   Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas,
(2)   Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar,
(3)   Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain,
(4)   Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik,
(5)   Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum),
(6)   Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.



B.     Kelemahan dari Asesmen portofolio adalah:
1.      Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa,
2.      Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, alagi kalau kelasnya besar.
3.      Memerlukan waktu dan kerja keras bagi guru dibandingkan penilaian lain,
4.      Penilaiaan portofolio memerlukan perubahan cara pandang baik dari guru itu sendiri, dari masyarakat termasuk perubahan cara pandang orang tua,
5.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar,
6.      Penialaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran.