Oleh: Kenni Kusumatuti
1.
Pengertian Portofolio
Istilah portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda
fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai
suatu wujud benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan atau
dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya
hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan,
keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post-test), dan
sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection
of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill), maupun nilai dan sikap
(afektif).
Secara substansial portofolio siswa dapat dilihat sebagai
gambaran dari hasil- hasil tulisan, interpretasi, maupun aktifitasnya di dalam
kelas atau di luar kelas. Ada satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa
portofolio tidak hanya merupakan satu alat untuk menyimpan data yang autentik
guna penilaian, lebih dari itu portofolio merupakan suatu metode pendekatan
model penilaian dan pengajaran.
2.
Prinsip Asesmen Portofolio
Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta didik
dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio, diantaranya adalah:
(a)
Saling percaya,
(b)
Kerahasiaan bersama,
(c)
Milik bersama,
(d)
Kepuasan dan kesesuaian,
(e)
Penciptaan budaya mengajar,
(f)
Refleksi bersama,
(g)
Proses dan hasil.
3.
Karakteristik Asesmen Portofolio
Menurut Mac Isaac dan Jacson, terdapat lima karakteristik
asesmen portofoliuo, yaitu: struktur, dokumentasi, pencatatan, kolaborasi, dan
catatan reflektif. Struktur membantu siswa dalam menentukan jenis fakta-fakta
yang dilibatkan. Dokumentasi hasil belajar adalah untuk menggambarkan evolusi
dari belajar. Pencatatan secara selektif hasil ulangan dan prestasi selama
pengujian. Kolaborasi dengan orang lain, merupakan proses latihan dan
kerjasama. Catatan reflektif adanya catatan setiap bagian fakta disertai dengan
suatu penjelasan.
v Menurut pendapat Faichmey, Eddy M. Hidayat dan Maryani,
karakteristik portofolio adalah:
(1)
Menggambarkan perkembangan kemajuan anak dalam satu bidang secara lebih
komprehensif,
(2)
Memberi kesempatan bagi anak untuk memilih dan melakukan “self evaluation”,
(3)
Sebagai bukti autentik yang menggambarkan kemampu an belajar anak,
(4)
Meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri siswa,
(5)
Sebagai alat dalam proses belajar mengajar yang menjebatani dan memudahkan
dialog antara guru dan siswa.
4.
Hakikat Asesmen Portofolio
Asesmen portofolio adalah suatu prosedur pengumpulan
informasi mengenai perkembangan dan kemampuan siswa melalui portofolionya,
dimana pengumpulan informasi tersebut dilakukan secara formal dengan
menggunakan kriteria tertentu, untuk tujuan pengambilan keputusan terhadap
status siswa.
Dalam
suatu portofolio terdapat paling sedikit tujuh elemen pokok, yaitu
(1)
Adanya tujuan yang jelas, dan dapat mencakup lebih dari satu ranah,
(2)
Kualitas hasil (outcome),
(3)
Bukti-bukti otentik yang mencerminkan dunia nyata dan bersifat multi sumber,
(4)
Kerjasama siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru,
(5)
Penilaian yang integratif dan dinamis karena mencakup multidimensi,
(6)
Adanya kepemilikan (ownership) melalui refleksi diri dan evaluasi diri,
(7)
Perpaduan asesmen dengan pembelajaran.
Salah satu alasan asesmen portofolio digunakan dalam dunia
pendidikan dewasa ini adalah karena adanya ketidak puasan terhadap penggunaan
tes-tes baku yang dianggap tidak mampu menampilkan kemampuan siswa secara
menyeluruh. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan tes baku adalah tes-tes
yang secara tradisional digunakan untuk mengukur perkembangan belajar. Tes-tes
tersebut kebanyakan berbentuk tes objektif dimana hanya ada satu pilihan
jawaban yang benar. Tes-tes tersebut dikembangkan dalam format pilihan ganda,
satu butir tes disediakan tiga hingga lima kemungkinan jawaban. Sebelum
digunakan, tes-tes tersebut distandarisasi terlebih dahulu. Dalam perkembangan
berikutnya, tes-tes di kelas pun, yang sifatnya formatif, juga menggunakan
bentuk-bentuk tes baku tersebut.
5.
Ciri-ciri dari Asesmen Portofolio dan Tes Baku
De Fina, merangkum ciri-ciri dari asesmen portofolio dan tes
baku sebagai berikut.
No
|
ASESMEN
PORTOFOLIO
|
TES
BAKU
|
1
|
Terjadi
pada situasi alamiah
|
Situasi
ujian, tidak alamiah
|
2
|
Memberi
kesempatan siswa menunjukkan kelebihan maupun kelemahannya
|
Menunjukkan
kelemahan siswa dalam suatu hal tertentu
|
3
|
Informasinya
bersifat langsung, pada saat itu (hands-on)
|
Tidak
memberikan informasi diagnostik
|
4
|
Asesmen
dapat dilakukan bersama-sama antara guru, orangtua, dan bahkan siswa
|
Menunjukkan
ranking
|
5
|
Bersifat
terus-menerus (ongoing), sehingga memberikan kesempatan beragam untuk
dilakukan asesmen
|
Kesempatan
hanya sekali untuk mengases kemampuan dalam suatu hal tertentu
|
6
|
Mengases
hal-hal secara realistis dan bermakna
|
Mengases
hal-hal secara artificial, tidak sesuai dengan keseharian yang ada
|
7
|
Memberi
kesempatan siswa melakukan refleksi terhadap karya dan pengetahuannya
|
Mengharapkan
hanya satu respons yang benar
|
8
|
Memberi
kesempatan refleksi bagi orang lain yang berkepentingan, mengenai pengetahuan
siswa dan karya-karyanya
|
Memberikan
data-data numeric yang kadangkala menakutkan dan secara esensial tidak
bermakna
|
9
|
Mendorong
temu wicara (conference) antara guru dan siswa
|
Mengharuskan
pertemuan antara guru dengan administrator
|
10
|
Menempatkan
siswa sebagai pusat proses pendidikan karena gambaran keadaannya berguna
untuk perbaikan kurikulum dan pembelajaran
|
Mendukung
kurikulum sebagai pusat proses pendidikan
|
Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa asesmen
portofolio menunjukkan beberapa kelebihan yang tidak diperoleh dari tes
objektif, yaitu seperti adanya penilaian yang berkelanjutan, menghargai siswa
sebagai individu dengan keunikan masing-masing, dan adanya pengembangan
metakognisi melalui refleksi dan evaluasi diri.
Kemp dan Toperoff, mengatakan dengan kelebihan-kelebihan ini
portofolio dapat memacu keterlibatan (involvement) dalam belajar, meningkatkan
motivasi, dan prestasi.
Asesmen
portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu:
1. Sampel Karya Siswa
Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya dari
waktu ke waktu. Sampel tersebut dapat berupa tulisan/karangan, audio atau
video, laporan, problem matematika, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut
disusun secara sistematis tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru,
maupun preferensi siswa. Asesmen portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh
karena itu proses dan hasil sama pentingnya.
2. Evaluasi Diri dalam Asesmen Portofolio
Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses
belajar siswa, dimana informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
perkembangan dan proses belajar yang berkelanjutan. Dalam asesmen portofolio,
evaluasi diri merupakan komponen yang sangat penting.
3. Kriteria Penilaian yang Jelas dan
Terbuka
Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria
penilaian menjadi ‘rahasia’ guru atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru
harus disosialisasikan kepada siswa secara jelas. Kriteria tersebut dalam hal
ini mencakup prosedur dan standar penilaian.
6.
Model
Asesmen Portofolio
Berikut ini adalah modifikasi dari model asesmen portofolio
oleh Moya dan O’Malley, Model tersebut (Portfolio Assessment Model) disesuaikan
dengan tiga komponen pembelajaran, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, dan Analisis
dan Pelaporan.
1 Perencanaan
(1)
Menentukan tujuan dan fokus (standar kompetensi, kompetensi dasar, kriteria
keberhasilan)
(2)
Merencanakan isi portofolio, yang meliputi pemilihan prosedur asesmen,
menentukan isi/topik, dan menetapkan frekuensi dan waktu dilakukannya asesmen.
(3)
Mendesain cara menganalisis portofolio, yaitu dengan menetapkan standar atau
kriteria penilaian, menetapkan cara memadukan hasil penilaian dari berbagai
sumber, dan menetapkan waktu analisis.
(4)
Merencanakan penggunaan portofolio dalam pembelajaran, yaitu berupa pemberian
umpan balik.
(5)
Menentukan prosedur pengujian keakuratan informasi, yaitu menetapkan cara
mengetahui reliabilitas informasi dan validitas penilaian.
2 Implementasi
model (terpadu dengan pembelajaran)
(1)
Mengumumkan tujuan dan fokus pembelajaran kepada siswa.
(2)
Menyepakati prosedur asesmen yang digunakan serta kriteria penilaiannya.
(3)
Mendiskusikan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil maksimal.
(4)
Melaksanakan asesmen portofolio (folder, evaluasi diri)
(5)
Memberikan umpan balik terhadap karya dan evaluasi diri
3 Analisis
dan pelaporan
(1)
Mengumpulkan folder
(2)
Menganalisis berbagai sumber dan bentuk informasi
(3)
Memadukan berbagai informasi yang ada
(4)
Menerapkan kriteria penilaian yang telah disepakati
(5)
Melaporkan hasil asesmen
7.
Fungsi
Asesmen Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil
pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan
peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan
peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan
kemampuan peserta didik. Hal ini nampak pada ciri-ciri portofolio yaitu:
(1)
Disusun oleh siswa, artinya semua berkas hasil kerja / karya siswa
didokumentasikan siswa itu sendiri,
(2)
Portofolio memberikan secara rinci latar pengalaman hasil belajar yang jelas
sehingga tidak diperlukan lagi informasi tambahan,
(3)
Portofolio disusun terdiri dari:
(a)
Biodata,
(b)
Paparan umum mengenai persepsi siswa tentang tujuan belajar yang ingin
dicapainya, serta upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut,
(c)
Rincian kronologi proses pengalaman belajar atau kinerja yang telah dilaluinya,
(d)
Rincian pengalaman belajar (kinerja) yang secara eksplisit dikaitkan dengan
butir-butir HPMB yang telah diperoleh, baik yang bersifat konseptual maupun
terapan,
(e)
Lampiran bukti-bukti yang relevan.
8.
Tujuan dan Manfaat Asesmen Portofolio
Tujuan digunakannya portofolio dalam proses penilaian adalah
untuk mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil belajar siswa,
pengetahuan, dan sikapnya secara nyata. Manfaat yang dapat dirasakan sebagai
dampak penggunaan portofolio dalam penilaian adalah:
(1) Penilaian
portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan
siswa. Artinya melalui penilaian portofolio, informasi yang didapatkan bukan
hanya sekedar pengetahuan saja, akan tetapi juga sikap dan ketrampilan,
(2) Penilaian
portofolio merupakan penilaian autentik, artinya penilaian portofolio
memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.
(3) Penilaian portofolio merupakan
teknik penilaian yang dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang lebih
baik dan lebih sempurna, siswa dapat belajar optimal, merasa tertekan. Hal ini
dimungkinkan disebabkan penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan
secara terus menerus. Setiap hasil kerja siswa dimonitor dan diberi komentar,
(4)
Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab itu
respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian
siswa akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran
yang dilakukannya,
(5) Penilaian
portofolio dapat mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam
proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang
digambarkan melalui hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya.
9.
Keunggulan dan Kelemahan Asesmen
Portofolio
A.
Keunggulan Assesmen Portofolio
Wina Sanjaya, mengemukakan
keunggulan penggunaan portofolio dalam penilaian, adalah
(1)
Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh,
(2)
Penilaian porotfolio dapat menjamin akuntabilitas,
(3)
Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual,
(4)
Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka,
(5)
Penilaian portofolio bersifat self evaluation.
Gronlund,
berpendapat, portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai
berikut:
(1)
Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas,
(2)
Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam
belajar,
(3)
Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang
lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain,
(4)
Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh
pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik,
(5)
Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya
siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan
umum),
(6)
Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi
siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
B. Kelemahan dari Asesmen portofolio
adalah:
1. Penggunaan portofolio tergantung
pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa
belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan
beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa,
2. Penggunaan portofolio untuk
penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, alagi
kalau kelasnya besar.
3. Memerlukan waktu dan kerja keras
bagi guru dibandingkan penilaian lain,
4. Penilaiaan portofolio memerlukan
perubahan cara pandang baik dari guru itu sendiri, dari masyarakat termasuk
perubahan cara pandang orang tua,
5. Penilaian portofolio memerlukan
perubahan gaya belajar,
6. Penialaian portofolio memerlukan
perubahan sistem pembelajaran.